ESSAPERS.COM | JAKARTA ~ Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Wakil Mendes Ahmad Riza Patria menyapa secara virtual para Kepala Desa di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Jambi.
Mendes Yandri menyosialisasikan Peraturan Menteri Desa (Permendesa) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025.
Mendes Yandri mengatakan, Dana Desa telah jadi instrumen pembangunan desa. Total Dana Desa yang telah dikucurkan sejak 2015 mencapai Rp 610 Triliun.
"Kemendes PDT telah berusaha maksimal pemanfataan Dana Desa," kata Mendes Yandri.
Mendes Yandri kemudian menjabarkan fokus penggunaan Dana Desa tahun 2025 yaitu Pertama, Fokus Penanganan Kemiskinan Ekstrem sebesar 15 persen.
"Jika tidak ada kemiskinan, akan didetailkan lagi pada Juklak dan Juknis," kata Mendes Yandri.
Fokus Kedua, Penguatan Desa yang adaptif terhadap perubahan Perubahan Iklim.
Ketiga, peningkatan promosi dan layanan dasar kesehatan termasuk pencegahan stunting.
"Jadi Desa-desa yang masih ada Stunting harus jadi perhatian karena hal ini merupakan kata kunci pembangunan bangsa Indonesia," kata Mendes Yandri.
Keempat yaitu Dukungan Terhadap Program Ketahanan Pangan atau Swasembada Pangan. Hal ini penting karena ini Program Pokok sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Sudah dicantumkan pada Pasal 7 bahwa alokasi sekurang-kurangnya 20 persen dari Dana Desa untuk program Ketahanan Pangan," kata Mendes Yandri.
Nantinya, Kemendes bakal terbitkan Juklak dan Juknis soal alokasi Dana untuk Ketahanan Pangan ini, termasuk soal Modul Desa Tematik yang akan diluncurkan tanggal 14 Januari 2025 mendatang di Hari Desa dan Kick Off Festival Bangun Desa.
Mendes Yandri menegaskan, setiap desa di Indonesia yang berjumlah 75.260 Desa untuk ikut aktif dalam Festival Bangun Desa dengan beragam lomba seperti Lomba Pemuda Pelopor Desa atau Desa Tematik yang puncak pelaksanaannya bulan Agustus 2025.
Fokus Kelima, Pengembangan Potensi Keunggulan Desa seperti Desa Wisata atau Desa Ekspor.
Selanjutnya, Dana Desa juga bisa digunakan untuk pemanfaatan Teknologi dan Sistem Informasi untuk percepatan implementasi Desa Digital.
"Hal ini penting meski ada 22 Ribu Desa yang belum punya sinyal," kata Mendes Yandri.
Selanjutnya Pembangunan Berbasis Padat Karya Tunai dan Prnggunaan Baham Baku Lokal.
"Semua hal ini harus diputuskan Musyawarah Desa dan tidak boleh kongkalikong," kata Mendes Yandri.
Permendesa ini bakal jadi acuan bagi Pemerintah Daerah hingga Desa untuk wujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat desa.
Setelah itu, Mendes Yandri dan Wamendes Ariza kemudian berdiskusi dengan Para Kepala Desa untuk mengetahui persoalan yang dihadapi oleh Desa di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Jambi.
Turut hadir Sekjen Kemendes Taufik Madjid dan Pejabat Tinggi di lingkungan Kemendes PDT.
Kemudian hadir secara virtual, Kepala Dinas PMD, Para Camat dan Tenaga Pendamping Desa.
GENJOT SWASEMBADA PANGAN, MENDES YANDRI DORONG DESA MAKSIMALKAN LAHAN
Rabu, 15 Januari 2025
Subang - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Wakil Mendes PDT Ahmad Riza Patria melakukan penanaman benih jagung di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Rabu (15/1/2025).
Penanaman jagung ini merupakan rangkaian dari Pelaksanaan Festival Bangun Desa dalam peringati Hari Desa Pertama.
Mendes Yandri mengatakan, jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang tidak akan di impor lagi tahun 2025.
"Maka semua harus bergerak ke arah yang sama yaitu menuntaskan Swasembada Pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto," kata Mendes Yandri.
Lebih lanjut dikatakan Mendes Yandri, lahan-lahan untuk pertanian masih tersedia di desa. Olehnya diharapkan tidak ada lagi lahan tidak terpakai.
Mendes Yandri mendorong BUMDes untuk mengelola lahan tersebut dengan maksimal dengan skema pinjam pakai atau tidak ada biaya.
"Saya mengajak melalui Hari Desa ini, kita bangun semangat untuk menuju Swasembada Pangan," kata Mendes Yandri.
Swasembada Pangan ini jika dikaitkan dengan Program Makan Bergizi Gratis ini maka Desa diharapkan menjadi penyuplai bahan baku untuk salah program andalan Pemerintah saat ini.
"Putaran uang di desa nantinya sangat besar jadi jangan sampai hal itu tidak dinikmati oleh masyarakat desa," kata Mendes Yandri.
Olehnya, Mendes Yandri mengimbau, Dana Desa yang sekurangnya 20 persen untuk Ketahanan Pangan itu dimaksimalkan.
Mendes Yandri ingatkan jika anggaran ini tidak disalahgunakan alias dijadikan bancakan karena bakal diaudit dan dimintai pertanggungjawaban agar Dana Desa benar-benar dirasakan langsung oleh warga Desa.
"Melalui Festival Desa ini maka Desa-desa di Indonesia akan semakin maju dan sejahtera serta arus ubanisasi karena tidak ingin seperti Jepang dan Korea," kata Mendes Yandri.
Mendes Yandri menegaskan, pihaknya persilahkan memilih Swasembada Pangan sesuai dengan potensi yang dimiliki.
"Semua potensi yang di desa, silahkan dimaksimalkan," kata Mendes Yandri.
Turut hadir di Penanaman Jagung itu, Sekjen Kemendes Taufik Madjid dan Pejabat Tinggi di lingkungan Kemendes PDT.
Kemudian hadir secara virtual, Kepala Dinas PMD, Para Camat dan Tenaga Pendamping Desa.
Komentar0