TUd7GSW9TpA6TSG7GUA7BSziGi==

Pemkab Mentawai Komitmen Kampanyekan Stop Buang Air Besar Sembarangan

Pj. Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak saat memimpin Apel Gabungan ASN dan Tenaga Kontrak di Lingkup Pemkab Mentawai yang digelar di Halaan Kantor Bupati di Tuapejat, Kamis (18/7-2024)

ESSAPERS.COM | MENTAWAI - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berkomitmen mengkampanyekan kepada masyarakat agar stop buang air besar sembarangan menuju lingkungan sehat dan bersih.

Penjabat Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, pada amanat Apel Gabungan ASN dan Tenaga Kontrak di Lingkup Pemkab Mentawai yang digelar di halaman kantor Bupato setempat, Kamis (18/7-2024), mengatakan prilaku masyarakat Mentawai dalam BAB sembarangan tanpa menggunakan jamban masih tinggi, dan di Sumatera Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai menduduki urutan terendah yakni ke 19 dari seluruh daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan prilaku buruk dalam BAB sembarangan, tanpa adanya jamban.

" ini dalam rakor yang saya ikuti kemarin, dipaparkan ternyata sudah ada 12 Kabupaten/kota di Sumbar yang sudah 100 persen warganya memiliki jamban, sedangkan 7 kabupaten/kota lain termasuk Mentawai sebagian warganya masih melakukan BAB sembarangan dan belum memiliki jamban," Ujar Fernando

Menurut Fernando, predikat Kabupaten Mentawai yang rendah dengan hanya menduduki urutan 19 dari Kabupaten/kota se Sumatera Barat, dan prosentase 64,8 persen merupakan hal yang tidak membahagiakan, untuk itu dia meminta seluruh OPD berkomitmen dan melakukan kampanye stop buang air besar sembarangan, dengan cara menjadi duta untuk menyampaikan dan memotivasi masyarakat mengubah prilaku supaya tidak lagi BAB sembarangan ataupun bersedia untuk membangun jamban di rumahnya masing-masing.

Pada bagian lain amanatnya, Fernando juga meng-apresiasi para ASN maupun tenaga kontrak yang telah bersedia untuk mengenakan pakaian adat Mentawai pada setiap hari Kamis ke dua dan kamis ke empat, meskipun belum semua dilengkapi dengan asesoris, seperti inu dan luwat, namun kesadaran para pegawai untuk memakai pakaian adat Mentawai sudah meningkat dan sudah mencapai 80 persen lebih.

" saya lihat, yang pakai pakaian adat Mentawai sudah lebih 80 persen, saya harap yang lain segera menyusul mungkin dengan cara mencicil, karena finansial setiap orang berbeda, Bapak -ibu pakaian adat Mentawai dengan asesorisnya ini merupakan pembeda dan bagian dari kebanggaan warga Mentawai tentunya," Ujarnya

Diakhir amanatnya, Fernando juga menyinggung masalah pajak, terutama masaah pajak kendaraan bermotor dan pajak-pajak daerah lainnya seperti PBB dan lainnya.

" Ini mungkin untuk mengingatkan kembali, terutama yang memiliki kendaraan bermotor untuk tidak lupa membayar pajaknya, dan memutasi nopol kendaraannya ke daerah Mentawai sehingga dana bagi hasilnya nanti juga akan ke Mentawai, dan juga pajak-pajak daerah lainnya seperti PBB, tolong jangan sampai ada lagi yang tidak membayar pajak PBB, ini penting juga untuk membantu peningkatan PAD kita yang lebih baik," pungkasnya (**)

Komentar0

Type above and press Enter to search.