Sekretaris Daerah Martinus Dahlan saat lakukan Inpeksi Mendadak ( Sidak ) dibeberapa Warung di Tuapejat, Selasa ( 9/7). |
Menurut Martinus para pedagang di pasar ibu atau yang berada diseputaran Tuapejat sebenarnya bersedia untuk menerima hasil panen masyarakat khususnya untuk komoditas panen sayuran dan cabe namun banyak para petani yang menjajakan hasil panennya secara berkeliling.
“ hasil komoditi para petani sebenarnya bisa dititipkan kepada para pedagang disini, dan mereka tadi sudah menyatakan bersedia untuk menerima titipan hasil panen tersebut untuk di jual,” kata Martinus.
Lebih lanjut dikatakannya secara umum harga kebutuhan bahan-bahan pokok di Mentawai khususnya di Tuapejat masih terlihat stabil, namun ada beberapa harga pangan seperti cabe rawit yang mengalami lonjakan harga, sebesar Rp. 55.000 per kilogram, hal ini terjadi kata Martinus karena kurangnya pasokan.
“ ada beberapa bahan kebutuhan pokok yang memicu terjadinya inflasi, seperti cabe, bawang, beras, minyak goreng, telur. Nah, ini bisa ditutupi dengan hasil panen petani lokal yang bersedia memasarkan hasil panennya di pasar,” ujarnya.
Menyinggung harga Beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Mentawai yang tidak sama, Martinus memerintahkan pihak dinas Perindagkop dan dinas terkait lainnya agar segera melakukan pemantauan untuk menyepakati harga yang sudah ditentukan.
“ makanya kita cek dan tidak boleh melebihi harga yang sudah kita tentukan.’’ Pungkasnya.(**)
Komentar0